NOMOR1 DOA
Ada
seorang laki-laki yang tinggal di dekat sebuah sungai. Bulan-bulan musim
penghujan sudah dimulai.
Hampir
tidak ada hari tanpa hujan baik hujan rintik-rintik maupun hujan lebat.
Pada
suatu hari terjadi bencana di daerah tersebut. Karena hujan turun deras
berkepanjangan, permukaan sungai semakin lama semakin naik, dan akhirnya
terjadilah banjir.
Saat
itu banjir sudah sampai ketinggian lutut orang dewasa. Daerah tersebut
pelan-pelan mulai terisolir. Orang-orang sudah banyak yang mulai mengungsi dari
daerah tersebut, takut kalau permukaan air semakin tinggi.
Lain
dengan orang-orang yang sudah mulai ribut mengungsi, lelaki tersebut tampak
tenang tinggal dirumah. Akhirnya datanglah truk penyelamat berhenti di depan
rumah lelaki tersebut.
“Pak,
cepat masuk ikut truk ini, nggak lama lagi banjir semakin tinggi”, teriak salah
satu regu penolong ke lelaki tersebut.
Si
lelaki menjawab, “Tidak, terima kasih, anda terus saja menolong yang lain. Saya
pasti akan diselamatkan Tuhan. Saya ini kan sangat rajin berdoa.”
Setelah
beberapa kali membujuk tidak bisa, akhirnya truk tersebut melanjutkan
perjalanan untuk menolong yang lain.
Permukaan
air semakin tinggi. Ketinggian mulai mencapai 1,5 meter. Lelaki tersebut masih
di rumah, duduk di atas almari.
Datanglah
regu penolong dengan membawa perahu karet dan berhenti di depan rumah lelaki
tersebut.
“Pak,
cepat kesini, naik perahu ini. Keadan semakin tidak terkendali. Kemungkinan air
akan semakin meninggi."
Lagi-lagi
laki-laki tersebut berkata, ”Terima kasih, tidak usah menolong saya, saya orang
yang beriman, saya yakin Tuhan akan selamatkan saya dari keadaan ini."
Perahu
dan regu penolongpun pergi tanpa dapat membawa lelaki tersebut.
Perkiraan
banjir semakin besar ternyata menjadi kenyatan. Ketinggian air sudah sedemikian
tinggi sehingga air sudah hampir menenggelamkan rumah-rumah disitu. Lelaki itu
nampak di atas wuwungan rumahnya sambil terus berdoa.
Datanglah
sebuah helikopter dan regu penolong. Regu penolong melihat ada seorang
laki-laki duduk di wuwungan rumahnya. Mereka melempar tangga tali dari pesawat.
Dari atas terdengar suara dari pengeras suara, ”Pak, cepat pegang tali itu dan
naiklah kesini.“
Tetapi
lagi-lagi laki-laki tersebut menjawab dengan berteriak, ”Terima kasih, tapi
anda tidak usah menolong saya. Saya orang yang beriman dan rajin berdoa. Tuhan
pasti akan menyelamatkan saya."
Ketinggian
banjir semakin lama semakin naik, dan akhirnya seluruh rumah di daerah tersebut
sudah terendam seluruhnya.
Bagaimana
nasib lelaki tersebut?
Lelaki
tersebut akhirnya mati tenggelam.
Di
akhirat dia dihadapkan pada Tuhan. Lelaki ini kemudian mulai berbicara bernada
protes, ”Ya Tuhan, aku selalu berdoa padamu, selalu ingat padamu, tapi kenapa
aku tidak engkau selamatkan dari banjir itu?”
Tuhan
menjawab dengan singkat, “Aku selalu mendengar doa-doamu, untuk itulah aku
telah mengirimkan truk, kemudian perahu dan terakhir helikopter. Tetapi kenapa
kamu tidak ikut salah satupun?"
Penulis
Posting Komentar